Berbagi Cerita dan Perjalanan dengan GrabShare
GrabShare, Carpooling untuk Indonesia
Pada Hari Perempuan Internasional ini, kami berbincang dengan tiga engineer wanita dari Grab, dimana dua diantaranya merupakan pemimpin tim. Berikut ini adalah pengalaman mereka dalam berkiprah di dunia engineering yang umumnya dinilai sebagai dunia para pria. Xiaole, sebagai salah satu engineer
wanita unggulan kami mengatakan, sangatlah penting bagi para wanita
untuk saling berbagi dengan wanita-wanita lain yang bergerak dalam
bidang teknologi. Kami harap cerita ini dapat menginspirasi para wanita
di luar sana untuk mengejar impian mereka!
Hannah Vergara, engineering lead for quality assurance
Hannah
memimpin sebuah kelompok yang terdiri dari 15 engineer di bidang quality
assurance Grab, di mana setengah dari anggota timnya adalah wanita.
Perjalanan pribadi saya
“Ketika
saya belajar teknik komputer saat kuliah, saya adalah salah satu dari
dua gadis di dalam kelas yang muridnya berjumlah 20 orang. Kemudian,
saya bekerja di beberapa perusahaan di mana saya menjadi satu-satunya engineer wanita yang menangani Quality Assurance (QA)!
Untungnya, saya tidak pernah merasa sendirian di perusahaan-perusahaan
tempat saya bekerja tersebut. Meski demikian, saya pernah menjumpai
perekrut di masa lalu yang mengajukan pertanyaan tentang status
pernikahan saya. Secara tidak sengaja, pertanyaan-pertanyaan seperti
‘Apakah Anda berencana untuk memiliki anak?’ dapat membuat wanita merasa
dirinya dianggap kurang produktif jika mereka memiliki komitmen untuk
berkeluarga.”
Pendapat saya mengenai wanita yang bekerja dalam industri teknologi
“Dalam
pekerjaan saya, kualitas dapat dicapai dari berbagai cara yang berbeda.
Jadi memiliki tim dengan rasio jenis kelamin yang seimbang tentunya akan
sangat membantu. Saya menemukan bahwa engineer laki-laki cenderung memiliki pemikiran yang straightforward,
sementara wanita lebih fokus pada hal-hal yang bersifat detil. Wanita
memiliki cara pikir yang berbeda, menimbang segala kemungkinan, termasuk
skenario negatif. Ketika menciptakan sebuah produk, kami menginginkan
perpaduan yang baik dari perspektif-perspektif tersebut.”
Budaya untuk saling menghormati
“Saling
menghormati adalah nilai utama dalam Grab. Saya telah menyaksikan
bagaimana tim kami saling bertukar pikiran dan menyelesaikan perbedaan
pendapat dengan baik, serta bagaimana para pemimpin kami juga
melakukannya. Setiap kali saya mempekerjakan karyawan baru, saya selalu
melakukan penilaian berdasarkan nilai-nilai tersebut, apakah calon
karyawan tersebut menganut nilai-nilai yang sama. Budaya ini memastikan
bahwa setiap orang dan cara pandangnya akan dihargai.”
Dunia Engineer bagi saya adalah…
“Sebuah bagian dari perubahan. Para engineer
tidak hanya mengindentifikasi masalah, melainkan bekerja untuk
memecahkan masalah atau mencari solusi. Berasal dari Metro Manila,
bekerja pada sebuah perusahaan aplikasi transportasi sangatlah bermakna
bagi saya karena saya tahu bagaimana kemacetan sangat memakan waktu dan
biaya. Saya sangat senang ketika saya pulang ke rumah dan melihat
perubahan di jalan. Saya yakin akan lebih banyak solusi yang dapat kami
hasilkan melalui pekerjaan kami.”
Xiaole Kuang, lead engineer for payments and pricing
Xiaole
memimpin sebuah tim yang beranggotakan tujuh engineer yang menangani
GrabPay, solusi pembayaran non-tunai dari Grab. Mayoritas anggota timnya
terdiri dari para pria.
Sebagai manajer wanita
“Di luar Grab, Saya rasa beberapa orang terkejut ketika mereka mendengar saya memimpin sebuah tim engineer,
namun saya tidak mengambil pusing akan hal tersebut. Saya tidak melihat
tim saya bekerja untuk saya. Pekerjaan saya adalah mendorong mereka
untuk melakukan hal yang terbaik. Jika mereka percaya bahwa mereka
memiliki metode yang lebih baik, saya akan mendorong mereka untuk
melakukannya dengan cara mereka.”
Pendapat saya mengenai wanita yang bekerja dalam bidang teknologi
“Saya
tidak pernah memandang jenis kelamin ketika membangun tim saya. Saya
menginginkan orang-orang dengan kepribadian dan keterampilan yang tepat,
dan saya tidak akan menurunkan standar saya. Namun, saya percaya ada
manfaat memiliki lebih banyak wanita dalam industri ini. Sangat sedikit
pemimpin wanita dalam bidang IT, apalagi CTO. Ada kalanya saya juga
mempertanyakan sampai berapa jauh saya dapat bertahan di bidang ini.
Kita perlu melihat lebih banyak teladan wanita, sehingga para wanita
dapat percaya dengan potensi mereka sendiri untuk menjadi lebih maju.”
Dunia engineer bagi saya adalah…
“Sangat
kreatif. Kami melakukan pekerjaan di Grab yang belum pernah ada yang
melakukan. Misalnya, tim saya menciptakan solusi pembayaran non-tunai
untuk Grab. Tapi bagaimana kita dapat membuat orang-orang di negara yang
masih bergantung pada transaksi uang tunai untuk beralih ke uang
digital ke dalam sebuah aplikasi? Tentunya perlu kreatifitas untuk
memecahkan masalah tersebut, terutama ketika tidak ada jawaban yang
pasti.
Saya semakin memahami bahwa komunikasi menjadi sangat penting dibandingkan dengan keterampilan teknis dalam dunia engineer. Kini, tidak ada istilah pekerjaan yang dilakukan ‘sendiri’. Semua tentang kerja sama. Seorang engineer harus mengetahui bagaimana mengekspresikan diri dan meyakinkan orang lain tentang ide-ide mereka.”
Shivani Mukherjee, a quality assurance engineer
Sebagai kepala engineer untuk pembayaran pengemudi, Shivani menangani proses otomatisasi pembayaran bagi para pengemudi Grab.
Perjalanan pribadi saya
“Dibesarkan
di India, saya melihat bagaimana anak perempuan dipaksa untuk
meninggalkan sekolah, atau bahkan pekerjaan, untuk merawat keluarga
mereka, sementara kakak laki-lakinya melanjutkan pendidikan. Saya
beruntung bahwa keluarga saya adalah keluarga liberal dan saya
dibesarkan tanpa adanya tuntutan atas ‘peran wanita’ yang seharusnya.
Merasa penasaran, saya tertarik untuk mempelajari ilmu teknik di
perguruan tinggi.”
Pendapat saya mengenai wanita yang bekerja dalam bidang teknologi
“Saya
masih ingat bagaimana beberapa profesor di perguruan tinggi
mempertimbangkan berulang kali sebelum mengirim saya dan beberapa murid
perempuan lainnya ke kompetisi robotik nasional. Kami akhirnya mengikuti
kompetisi tersebut dan mendapat nilai yang baik, dan dimuat di koran!
Hal tersebut yang seharusnya dilakukan wanita: menciptakan tren,
alih-alih mengikutinya. Sayangnya, masih ada persepsi bahwa pria adalah
ahli teknologi yang sesungguhnya. Kita harus mengubah konsep pemikiran
bahwa wanita berperan lebih baik dalam hal sumber daya manusia, keuangan
dan perdagangan, tetapi tidak di bidang engineering atau pengembangan mobile. Karena kita pun bisa.”
Dunia engineer bagi saya adalah…
“Sangat dinamis. Gagasan bahwa engineer
hanya mengerjakan kode yang sudah ketinggalan zaman. Saat ini semua
orang dapat menciptakan telepon genggam, tetapi apa yang membedakan
antara iPhone Apple dan perangkat lainnya? Hal tersebut adalah bagaimana
perasaan pengguna saat memakai Apple, di situlah perspektif bisnis
memainkan perannya. Saat ini, seorang engineer harus
melampaui peran teknis untuk mempertimbangkan hal-hal seperti
pengalaman pengguna, permintaan dan/atau kebutuhan dari bisnis dan
pelanggan.”
Saran saya bagi para wanita
“Tanggapi
siapapun atau apapun yang meragukan kemampuan Anda. Selalu katakan pada
diri sendiri bahwa Anda layak mendapatkan yang lebih baik. Misalya,
apabila Anda berada di tingkatan pertama dalam sebuah pekerjaan di
bidang engineering,
pikirkanlah cara Anda untuk dapat mencapai ke tingkatan selanjutnya.
Selalu berusaha untuk berbuat lebih, sehingga Anda tidak cepat merasa
puas.”
Sementara
itu dalam rangka merayakan Hari Perempuan Internasional, Grab menawarkan
10 kali perjalanan gratis dengan GrabBike dan GrabCar selama periode 6
Maret – 2 April 2017 dengan syarat & ketentuan sebagai berikut:
- Hanya berlaku untuk pembayaran dengan GrabPay
- Berlaku
dengan memasukkan kode promo GBGRATIS10 untuk 10x perjalanan gratis
hingga Rp10.000 naik GrabBike atau GCRATIS10 untuk 10x perjalanan gratis
hingga Rp30.000 naik GrabCar saat melakukan pemesanan dan kode promo
tervalidasi sebelum melakukan perjalanan dengan GrabBike maupun GrabCar
Selamat berkendara para wanita hebat!
Ikutin 8 Tips Sukses Menjalankan Start Up Dari Karyawan Pertama Grab!
Apakah kamu tahu bahwa Grab memulai usahanya di gudang kecil?
Karyawan perintis kami berbagi rahasia bagaimana kami bertransformasi menjadi startup unicorn!
Oleh Cheryl Goh, Vice President of Marketing, Grab
Jika
kamu ingin tahu jatuh bangun sebuah perusahaan, siapa lagi yang lebih
baik ditanya selain orang-orang yang telah bergabung sejak hari pertama?
Itulah yang Grab lakukan Januari ini, dimana kami mengumpulkan para
karyawan perintis untuk berbagi pengalaman mereka berjuang hingga Grab
mencapai kesuksesan seperti saat ini.
Hasilnya? Kisah yang menggetarkan tentang keberanian dan ketekunan. Baca terus untuk karir #inspo!
*Pelajaran
sejarah singkat: Grab bermula sebagai MyTeksi di 2013. Bermula di
Malaysia, Grab berkembang ke Singapura, Thailand, Indonesia, Vietnam dan
the Philippines.
1. Segala keterbatasan akan mendorong kita untuk berusaha maksimal mungkin
“Kantor
pertama Grab di Malaysia berada.. di gudang kecil. Kami kemudian
‘upgrade’ ke sebuah gudang di showroom mobil Renault di Petaling Jaya.
Saya punya meja plastik lipat dan tumpukan kotak sebagai kursi! Untuk
menghemat perjalanan bisnis, kami mengambil penerbangan murah tengah
malam dan bahkan berbagi tempat tidur dengan rekan-rekan satu tim.
Beberapa dari kita harus tahan mendengar dengkuran atau tak sengaja
dipeluk waktu tidur. Namun dengan segala keterbatasan itu, kami memiliki
motivasi dan keinginan yang kuat. Kami seringkali mengambil penerbangan
pukul 1 pagi ke Manila dan langsung mendekati para pengemudi taksi saat
kami mendarat. Saya ingat bagaimana [CEO] Anthony Tan meminta saya
untuk mengajukan proposal peluncuran GrabTaxi di Indonesia pada pukul
10:30 malam. Saya mengajukan proposal delapan jam kemudian, dan terbang
ke Jakarta keesokan harinya untuk memulai perekrutan dan mencari lokasi
kantor. Kami meluncurkan layanan Grab dalam waktu enam minggu.” – Hong
Eu Gene, Deputy Country Manager, Grab Indonesia.
2. Grab (Ambil) Setiap Peluang
“Saya
bergabung dengan Grab setelah bekerja selama sembilan tahun di sebuah
perusahaan konsultan manajemen. Di perusahaan sebelumnya, saya telah
merasa nyaman, menikmati pekerjaan dan berkesempatan untuk menduduki
posisi sebagai partner. Saya melakukan wawancara pertama saya dengan
Grab pada hari Sabtu, mendapat tawaran pekerjaan pada hari Rabu … dan
mengundurkan diri dari perusahaan sebelumnya pada hari Senin berikutnya!
Saya benar-benar takut. Selama beberapa bulan pertama saya bertanya
pada diri sendiri apa yang telah saya lakukan. Namun, kesempatan untuk
membangun sebuah perusahaan dari nol tidak akan datang lagi.
Saran
saya: Kenali ketika peluang datang kepada Anda. Saat Anda merasa yakin,
jangan takut untuk mengambil risiko. Akhirnya, semakin Anda gagal,
semakin cepat Anda meraih keberhasilan.” – Lim Kell Jay, country head,
Grab Singapore.
3. Jika Anda tidak memahaminya, Anda tidak akan dapat mengembangkannya
“Sebelum
mengembangkan aplikasi, kami rutin berkunjung ke pusat pemesanan taksi
di Kuala Lumpur untuk memahami proses mereka. Bahkan, salah satu rekan
tim saya bekerja di sana selama 6 bulan. Kami belajar bagaimana para
komuter/pelaju menelepon dan menunggu untuk mendapatkan pengemudi taksi.
Pengalaman tersebut sangat membantu kami untuk menjiwai produknya.” –
Aaron Gill, head of business solutions, Grab
4. Bertemanlah dengan mereka yang memberikan Anda tantangan
“Pada
awalnya, perusahaan-perusahaan yang telah berdiri mapan mengatakan
kepada kami: “Saya berikan Anda waktu lima bulan. Anda akan bangkrut.
Tidak ada cara Anda bisa melawan kami. Selama bertahun-tahun, kami
menghadapi persaingan yang ketat dari pesaing aplikasi pemesanan
kendaraan, beberapa di antaranya adalah perusahaan besar. Situasinya
seperti David dan Goliath. Tapi ingat, Anda akan selalu mendapatkan
keuntungan dengan menghadapi Goliath. – Anda akan lebih dewasa, belajar
sesuatu yang baru tentang diri Anda dan mendorong diri sendiri untuk
maju. Kuncinya adalah Anda harus bersaing dengan keunggulan Anda.
Beberapa pesaing kami memiliki dana yang lebih banyak. Jadi fokus kami
tak hanya sebatas pendanaan, namun lebih kepada membangun hubungan
dengan para mitra pengemudi Grab. Mitra pengemudi yang senang akan
membuat penumpang bahagia.”– Adelene Foo, regional head of 2-wheels,
Grab
5. Selesaikan masalah tidak hanya dengan pikiran, tapi juga hati Anda.
“Salah
satu tantangan di Filipina adalah tidak semua mitra pengemudi memiliki
ponsel cerdas. Sehingga kami harus menelepon mitra pengemudi dan secara
manual mencocokkan mereka dengan penumpang sehingga mereka bisa
menyadari bahwa kami memberi mereka pekerjaan. Pada waktu yang sama,
kami memberikan ponsel cerdas kepada mereka sehingga mereka bisa mulai
menggunakan aplikasi kami. Kami juga memberikan mitra pengemudi kami
sekarung beras dan makanan kaleng sebagai insentif – perbuatan sederhana
yang sangat mereka hargai. Melihat mereka senang membuat hati saya
tersentuh.” – Rose Perea, customer support supervisor, Grab Philippines
6. Tatap Muka itu Penting
“Kami
menghadapi persaingan aplikasi pemesanan kendaraan sejak awal kami
beroperasi di Singapura. Pada saat itu, [CEO] Anthony Tan memberitahu
saya, ‘Bro, tidak ada tempat kedua dalam perang!’ Jadi untuk menjalin
ikatan dengan pengemudi taksi, tim saya mengunjungi bandara Changi dan
foodcourt Lavender pada jam 3 pagi untuk memperkenalkan mereka kepada
Grab. Saya menghabiskan akhir pekan menghadiri pernikahan mereka, pesta
ulang tahun anak-anak mereka, mengunjungi mereka di rumah sakit … dan
ngopi bareng dengan beberapa dari mereka setiap hari Rabu. Itulah cara
kami mendapatkan kepercayaan dan dukungan mereka. Setelah kami
mendominasi suplai taksi, kompetitor kami tidak memiliki kesempatan.” –
Desmond Ng, head of partner quality, Grab Singapore
7. Terkadang, Anda harus memberikan segalanya
“Keputusan
untuk meluncurkan layanan penyewaan kendaraan pribadi di Thailand
ibarat sebuah pertaruhan. Proyek ini bisa gagal. Ketika saya bertanya ke
tim saya apakah mereka mengerti apa yang mereka hadapi, tanggapan
mereka adalah bahwa satu-satunya risiko yang tidak dapat mereka ambil
adalah menunda peluncuran dan dikalahkan dalam kompetisi. Pada malam
yang sama kami pergi ke Ikea dan menggunakan uang sendiri untuk membeli
perabotan untuk kantor kami yang kosong.” – Vichakorn Varavarn Na
Ayudhaya, head of new verticals, Grab Thailand
8. Rekan yang hebat tidak pernah mengatakan ‘Itu bukan tugas saya’
“Saat
malam Natal, tim pemasaran Vietnam harus membungkus ratusan hadiah
untuk suatu acara. Pada jam 5 sore, semua orang sudah kelelahan. Pada
saat yang sama, tim operasional kami datang dan menawarkan bantuan. Kami
tahu sebagian besar dari mereka ingin pulang ke rumah untuk Natal,
namun mereka memberikan “alasan” seperti macetnya lalu lintas, sehingga
mereka bisa tinggal dan ikut membantu! Kami menyelesaikan semuanya pada
jam 8 malam dan bahkan punya waktu untuk menyelenggarakan perayaan kecil
di kantor. Ini mengajarkan saya bahwa terkadang Anda tidak bisa
melakukan semuanya sendiri. Jadi, berbagi bebanlah dengan tim yang Anda
cintai.” – Dao Tuan Dung, manager, digital marketing, Grab Vietnam.
Hai Grabbers di Bandung,
Kami senang sekali dapat menghadirkan
layanan GrabBike di kotamu. Kini tidak perlu lagi naik turun kendaraan
karena dengan GrabBike kamu langsung diantar sampai tujuan. Tidak perlu
menunggu lama untuk kendaraan karena GrabBike langsung sampai di depanmu
begitu pesan.
Untuk pulang pergi kantor, kampus,
nongkrong, arisan. Untuk mengejar waktu dan menembus kemacetan. Dari
stasiun ke tempat kos. Semua terjangkau dengan GrabBike yang nyaman dan
hemat dengan tarif tetap yang nggak nambah-nambah, ke manapun kapanpun.
Mau pesan GrabBike sekarang?
- Buka aplikasi Grab. Jika belum punya, unduh aplikasi Grab di atau , lalu lakukan aktivasi.
- Pilih ikon layanan GrabBike.
- Masukkan lokasi penjemputan dan tujuan.
- Tekan Book!
Selamat berkendara!